Angin, Hujan, dan Awan

Arah Angin

Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat

0 derajat untuk angin arah dari utara
90 derajat untuk angin arah dari timur
180 derajat untuk angin arah dari selatan
270 derajat untuk angin arah dari barat

Hukum Buys Ballot
"Udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi le daerah yang bertekanan rendah, di belahan bumi utara berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi bagian selatan berbelok ke kiri"

Angin dipengaruhi oleh tiga faktor :
- Gradien barometik
- Rotasi bumi
- kekuatan yang menahan (rintangan)

Kecepatan angin
Kecepatan Linier
Kecepatan linier adalah kecepatan molekul molekul udara yang bergerak dari barat ke arah timur sesuai dengan arah rotasi bumi.

Hubungan antara lintang tempat dengan kecepatan linier

0 derajat (ekuator) 461 meter/detik
30 derajat 420 meter/detik
60 derajat 232 meter/detik
90 derajat (kutub) 0 meter/detik

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar derajat lintang daerah, maka semaki kecil kecepatan linier angin di daerah tersebut, dan begitu pula sebaliknya.

Sistem Angin
Di permukaan bumi udara memiliki sirkulasi tertentu yang gerakannya mengikuti Hukum Buys-Ballot.

Angin lokal
Selain sistem angin yang beredar di dunia, terdapat juga angin lokal atau setempat.


Kelembaban Udara
Kelembaban terdiri dari dua macam
1. kelembaban udara absolut
banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyarakan dengan banyaknya gram uap air dalam setiap 1 meterkubik udara

2. Kelembaban udara relatif
Perbandingan jumlah uap air dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dala persen (%)


Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
Alat untuk mengukur curah hujan disebut Rain Gauge

Faktor yang mempengaruhi curah hujan :
1. Bentuk medan/topografi
2. Arah lereng medan
3. Angin yang sejajar dengan garis pantai
4. Jarak perjalanan angin di atas medan datar

Hujan
Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi.

a. Klasifikasi Hujan

Berdasarkan ukuran butiran
1. Hujan gerimis/drizzle, diameter butirannya kurang dari 0.5 mm

2. Hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku

3. Hujan batu es, Merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku

4. Hujan deras, yaitu curahan air yang turun awan yang temperaturnya di atas titik beku. Diameter butirannya kurang lebih 7 mm


Berdasarkan proses terjadinya
1. Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah Front, yang disebabkan oleh pertemuan dia massa udara yang berbeda temperaturnya.

2. Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi

3. Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa naik mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas, makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan

Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air di dalam udara yang terjadi karena adanya sublimasi dari uap air yang terdapat di dalam udara.

Menurut morfologinya awan dibedakan menjadi tiga jenis,
1. Awan Commulus, yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal


2. Awan Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus, awan stretus adalah awan yang rendah dan luas


3. Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat.



Berdasarkan ketinggiannya awan dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Awan tinggi ( lebih dari 6.000 m - 9.000 m ). Terdiri dari kristal es
- Cirrus (Ci) : awan yang tipis seperti bulu burung

- Cirro stratus (Ci-St) : Awan putih merata seperti tabir


- Cirro Cumulus (Ci-Cu) : awan yang seperti sisik ikan


2. Awan sedang ( 2.000 m - 6.000 m )
- Alto Comulus(A-Cu): awan bergumpal tebal


- Alto Stratus(A-St): awan berlapis lapis tebal



3. Awan rendah ( dibawah 2000 m )
- Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal, luas, dan berlapis-lapis


- Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis


- Nimbo stratus (No-St) : lapisan awan yang luas sebagian telah hujan


4. Awan yang terjadi karena udara naik ( 500 m - 1.500 m )
- Cummulus (Cu) awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata
- Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal luas dan biasanya akan berubah menjadi hujan dan sering terjadi angin ribut.

Sumber : Buku Geografi kelas X ( PT. Phibeta Aneka Gama )
Sumber gambar :
- http://katakandengankata.wordpress.com/
- http://rinduku.wordpress.com/
- http://dodoardilesblog.blogspot.com/2010/01/jenis-awan.html

Comments

  1. wah, lo kelas berapa? rajin banget? kelas 3 ya?
    Makasih ya, artikel lo membantu gue buat belajar geografi :)

    ReplyDelete
  2. pernah dengar kelembaban spesifik ???

    ReplyDelete
  3. Wah... belum pernah dengar .. mungkin belum diajarkan

    ReplyDelete
  4. Thanks ya bro untuk bunyi hukum Buys Ballot-nya...

    Salam sukses!

    ReplyDelete
  5. makasih ya...
    berkat artikel mu, PR geo saya selesai juga... hehe

    ReplyDelete
  6. thanks ya untuk bunyi hukum buys ballotnya

    ReplyDelete
  7. kelembapan spesifik
    itu yg gram/1kg kn?

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan lupa kasih komentar ya !

Popular posts from this blog

Trigonometri Dasar

Scyphozoa - Phylum Coelenterata

Alien Ada Di Sekitar Kita